Inspiring points

Reflective story from journey of life , Alam terkembang jadi guru

Nasihat Imam Gazali mengenai karakter manusia

Nasihat Imam Ghazali tentang karakter manusia

Iman Ghazali dalam bukunya Ihya Ulumudin, menyatakan bahwa dalam diri manusia ada 4 karakter berbeda yang pada tiap manusia berbeda kadar dominan masing2 nya. 4 karakter tersebut digambarkan secara sederhana sebagai berikut ;

karakter mirip binatang ternak , hewan pemburu ( predator), pemikir dan hati ( Qalbu). Pada tiap manusia berbeda kadar dominan dari ke 4 karakter tersebut, tergantung dari karakter mana yang paling banyak ia “beri makan”, dalam makna diberi kesempatan, dijadikan kebiasaan, dominasi dalam pikiran dan perasaan tiap manusia.

Pada karakter hewan ternak, manusia cenderung cari makan, cari uang, kalau sudah dapat makanan maka ia akan istirahat, tidur, kalau lapar ia bangun dan cari makan lagi. Pada kebiasaan manusia, ialah bangun pagi, untuk mencari rizki ( uang, makan dll ) kemudian bersenang2 dan tidur, begitu terus selanjutnya. Kebahagiaan didapat dengan banyak makanan, bermain dan tidur, kalau dalam Bahasa sunda dulu di istilah sebagai type hardolin ( dahar -mdl, ulin ) makan , tidur, bermain, begitulah saja hidupnya sehari2 sampai mati.

Karakter hewan predator ( pemburu, pembunuh), ialah type orang yg untuk mencari makan nya (rizki) dengan cara memburu, menyengsarakan orang lain, bahkan sampai membunuh. Kesenangan nya didapat kalau telah membuat orang lain menderita, ini type orang yg membahayakan.

Karakter pemikir ( intelektual) mengutamakan rasionalitas dalam kehidupan nya, selalu berpikir untuk kehidupan yg lebih baik.Tapi karena terlalu rasional, ia bisa kurang memiliki perasaan.

Karakter hati atau Qalbu dalam Bahasa Arab, mengutamakan hati Nurani, perasaan mendalam dalam memandang kehidupan ini. Pada Qalbu lah rasa keberagamaan seseorang berproses dengan qalbu juga manusia bisa mengenal dan berhubungan dg Allah Sang Maha Pencipta.

Manusia di anugerahi kebebasan, free will, untuk mengatur dirinya sendiri, termasuk mengelola ke empat karakter tersebut. Manusia sendiri memutuskan karakter mana yg dominan pada dirinya, walau tak semua manusia menyadarinya. Ilmu, pengalaman hidup dan keluarga/komunitas dimana ia berada, akan menentukan, manusia tersebut memiliki karakter dominan yg mana dari keempat karakter tersebut.

Manusia yang mulia yang Bahagia dalam menempuh kehidupan di dunia ini, ialah manusia yang menjadikan Qalbu ( hati Nurani) sebagai panglima dalam diri nya sendiri. Qalbu bisa mengendalikan ketiga karakter lain nya, yg ada pada tiap manusia namun tidak dominan.
Hal tersebut dinyatakan dalam hadits Nabi yang mulia ;

أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ

“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati ”

Leave a comment

Information

This entry was posted on 04/03/2021 by in Blogroll.