Inspiring points

Reflective story from journey of life , Alam terkembang jadi guru

Bekicot, lalat & kura2 di kandang gajah

Padepokan gajah duduk, sesuai lambang nya, katanya hanya gajah yg boleh masuk ke sana. Gajah karena berbadan besar, sering merasa dirinya yg paling hebat, paling pintar dan segalanya, sehingga timbullah sifat megalomania (sombong). Namun gajah tak menyadari, ia tak bisa hidup sendiri disana, diperlukan binatang2 lain hidup disana, agar ekosistem bisa berjalan dg alami dan lancar. Kemudian sang gajah pun bertemu dengan berbagai binatang lain di tempat tersebut antara lain ia bertemu dg bekicot, lalat (laler) dan kura2 yang baik hati. Sang gajah baru sadar, ternyata banyak binatang2 kecil lain nya disana yang baik hati dan berguna. Walaupun tubuh mereka kecil, tapi mereka memiliki keunggulan tersendiri, ada manfaatnya untuk ekosistem kehidupan binatang di tempat tersebut. Akhirnya sang gajah pun menyadari bahwa ia tak bisa hidup sendiri, perlu bantuan dari binatang lain, masing2 makhluk ciptaan Tuhan, ada manfaat dan tugas tersendiri. Sang Gajah pun sadar, tak ada gunanya merasa diri sombong, paling besar dan paling hebat, ia pun mulai bersahabat dengan semua binatang, termasuk binatang kecil seperti bekicot,kura2 atau lalat sekalipun, gajah pun menjadi makhluk yang tawadhu (rendah hati).
Kisah di atas hanya kisah simbolik belaka, tapi benar adanya bahwa dari padepokan gajah duduk (itb), sekarang makhluk kecil seperti bekicot, kura2 dan lalat pun dihargai.


Semenjak mulai diadakan nya event tahunan olahraga lari ultra marathon dari Jakarta ke Bandung yang diikuti alumni itb dari berbagai Angkatan, alumni pun mulai menggemari olahraga lari, olahraga yang selama ini dianggap kalah bergengsi dibanding olahraga golf misal nya. Masing2 angkatan pun membuat grup lari dan membuat nama yg unik pula, antara lain ada tim Laler (lalat) dari Angkatan 1988, tim Bekicot dari angkatan 1986 ada juga grup Timik timik dengan lambang kura2. Unik sekali, mahkluk kecil yg selama ini tak begitu dianggap, malah sekarang menjadi maskot yg terkenal.
Saya sempat ngobrol dengan teman2, kenapa pilih nama tsb, ia bilang, bahwa semua makhluk ciptaan Allah di muka bumi ini adalah makhluk yg hebat, ada hikmahnya diciptakan oleh Allah, walaupun hanya sekedar lalat atau bekicot, semua binatang ciptaan Allah sama derajatnya, Lalat, kura2, bekicot, tidak kalah derajatnya di banding gajah sekalipun, tak ada yg sia2 ciptaan Allah di dunia ini. Manusia makhluk yang dianggap mulia sekalipun, bisa turun derajat nya bila berbuat keburukan, bahkan manusia yang berperilaku jahat dan jelek, derajatnya bahkan bisa lebih rendah derajat nya dari binatang sekalipun. Dalam kitab suci Al Quran, ada diceritakan ttg kisah binatang kecil spt semut, nyamuk dll, hal itu menunjukkan kemuliaan makhluk ciptaan Allah.

Sebenarnya ada makna tersendiri di balik nama tsb Laler, adalah singkatan dari grup “delapan lapan Lelarian”, supaya praktis disingkat jadi la88ler, grup lari Angkatan 1988. Kalau Beukicot, ada cerita tersendiri juga, terdiri dari 2 suku kata; beuki dari Bahasa sunda, artinya “suka”, cot singkatan dari “Cut of time”, yang merupakan batas waktu berlari, dalam arti bila lewat COT seorang pelari dianggap gagal, tidak finish. Jadi makna beuki-cot, ialah pelari yg suka berlari mendekati waktu COT, menganggap dirinya pelari lambat yg berlari sampai dekat batas COT. Ada juga grup “Timik timik” (jalan lambat bhs Jawa) yg merupakan alumni yg suka naik gunung. Logo nya kura kura tapi kepalanya gajah, makna nya walau tampak lambat, tapi sebenarnya kuat/kokoh.
Sebenarnya itu semua, suatu sikap yang merendah saja, karena sebenarnya mereka pelari yang hebat dan cepat, bahkan diantara ada yang biasa naik gunung juga. Mereka tak mau sombong, masya Allah suatu sikap yang mulia, ternyata olahraga lari bisa menghilangkan sikap sombong, membuat orang jadi lebih tawadhu.



Menarik sekali mengamati perubahan perilaku ini, karena kita tahu sendiri, biasa nya saat mahasiswa dulu, Sebagian menganggap mereka berkarakter angkuh, karena merasa jadi pelajar pilihan yg paling pintar di negeri ini, namun dengan berjalan nya waktu, jiwa mereka tambah matang dan menjadi manusia yang tawadhu, rendah hati berjiwa sosial suka membantu sesama, alhamdulillah.

Event lari Ultra Marathon ini ternyata telah memberikan banyak dampak positif, membangun kebiasaan hidup sehat para alumni, menjaga silaturahmi, juga jadi event untuk pengumpulan dana kegiatan pendidikan dan sosial seperti menyumbang bencana alam tsb. Selain itu ternyata tanpa disadari telah bisa merubah karakter alumni padepokan gajah duduk (itb) menjadi lebih rendah hati, bersahabat dan berjiwa sosial.
Olahraga lari yang hanya mengandalkan kekuatan kaki dan tubuh, pada saat berlari kita tampil apa adanya, tak perlu membawa symbol keduniaan. Mau orang kaya, jabatan tinggi, rumah mewah, mobil mahal, harta berlimpah, punya istri cantik, tanah bejibun, dll, itu semua tak dibawa saat berlari. Berlari hanya mengandalkan kekuatan kaki dan Kesehatan tubuh ini, karunia Allah yg sama diberikan untuk semua manusia. Pada saat berlari, tubuh basah kuyup berkeringat, kita tampil apa adanya tak ada yg perlu disombongkan. Jadi saat berlari, mau orang kaya atau orang miskin sama saja kedudukan nya, tak ada perlu di sombongkan. Itu mungkin yg membedakan dg olahraga lain semisal golf, balap mobil, motor dll yang mana peralatan atau kendaraan yang mahal bisa membuat kita menang. Jadi olahraga lari akan membuat orang menyadari betapa besarnya karunia Allah berupa tubuh ini dan itulah modal utamanya, sehingga dengan berlari kita menjadi orang yg lebih bersyukur dan tawadhu (tidak sombong).
Olahraga yang merakyat tersebut ternyata membawa perubahan karakter juga pada kalangan alumni, mereka pun sekarang jadi lebih merakyat, akrab, rendah hati. Semoga mulai meredup juga karakter megalomania (angkuh) yg sering dituduhkan selama ini, tidak terbukti, karena ternyata alumni padepokan gajah duduk, orang nya ramah, merakyat dan tidak angkuh, alhamdulillah.

Leave a comment

Information

This entry was posted on 14/03/2023 by in Blogroll.